Terdapat banyak jenis pupuk mikro yang tersebar di pasaran saat ini dengan begitu para petani dapat memilih jenis paling cocok untuk masing-masing tumbuhan. Sebenarnya penggunaan pupuk mikro sendiri tidak bisa dalam jumlah banyak karena malah akan mengganggu stabilitasnya.

Cara Memilih Jenis Pupuk Mikro yang Tepat

Memilih pupuk mikro tentu tidak boleh sembarangan karena akan mempengaruhi perkembangan tumbuhan nantinya. Sebelum mengaplikasikannya sebaiknya pastikan mengetahui kadar dan tata caranya. Secara lebih lengkapnya berikut pembahasan dari produsen dan jual pupuk hidroponik Elementa Agro:

1. Ketahui Kandungan Pupuk

Banyaknya jenis pupuk yang beredar di pasaran tentu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan petani karena menanam berbagai macam jenis. pada setiap variannya umumnya kadar serta bahan bakunya memiliki perbedaan. Di samping itu takarannya juga tidak sama tergantung usia serta ukuran.

Saat Anda bisa menyesuaikan kandungan pupuk dengan kebutuhan setiap jenis tumbuhan maka kemungkinan akan tubuh subur sesuai harapan. Kandungan dalam pupuk terdiri dari beberapa unsur misalnya Fe (besi), Zn, Mg. Disamping itu fungsi setiap alatnya juga berbeda tergantung dari penyusunnya.

2. Pilih Jenis yang Sesuai

Indonesia merupakan negara dengan jumlah hasil pertanian cukup banyak mulai dari buah, sayur, teh, kopi, kelapa sawit, dan sebagainya. perlu Anda Ketahui setiap jenisnya memerlukan kadar serta pupuk yang beragam. hal ini berkaitan dengan kandungan di dalamnya serta manfaatnya.

Perbedaan pupu juga berkaitan dengan efektifitas dan cara kerjanya. Bagi para pemula kemungkinan akan sedikit kesulitan ketika akan memilihnya karena belum bisa membedakan antara satu dengan lainnya. Selain itu juga perhatikan tekstur pupuk sesuai kebutuhan baik bentuk cair maupun serbuk.

3. Baca Petunjuk Penggunaan

Pada kemasan produk umumnya akan mencakup beberapa informasi mulai dari ingredient, nama perusahaan pembuat, serta tata cara penggunaan. Ada baiknya sebelum melakukan pembelian selalu mengecek mengenai beberapa informasi tersebut secara teliti (untuk memperkuat pertimbangan).

Informasi petunjuk penggunaan sebenarnya sangat penting karena terkadang pupuk untuk tumbuhan usia muda dan tua cenderung berbeda. apabila tertukar tentu efeknya bisa merusak perkembangannya akan berakhir dengan kematian. Tentunya hal ini dapat merugikan banyak pihak.

Metode Pemberian Pupuk Pada Tanaman

Saat akan memberikan pupuk pada tanaman terdapat beberapa metode yang perlu Anda ketahui. umumnya petani akan menyesuaikan dengan jenis tumbuhannya. Meski terlihat simpel, namun tahapan ini juga berpengaruh besar untuk kesuburan tanaman. Berikut ini ulasannya:

1. Pemupukan Melalui Daun Tanaman

Metode ini biasanya masyarakat terapkan untuk tumbuhan dengan fokus utama perawatan pada daun. Namun tidak perlu khawatir jika metode ini tidak dapat efektif, karena tumbuhan memiliki pori-pori yang berfungsi untuk menyerap zat-zat dari luar. Dengan begitu hasilnya bisa lebih maksimal.

Hanya saja saat menerapkannya harus memperhatikan beberapa faktor penunjang dan perusaknya. Sebelumnya persiapkan terlebih dahulu pupuknya, jika masih dalam bentuk bubuk maka larutkan menggunakan air secukupnya. Selain itu juga perhatikan hal-hal berikut:

• Jangan mengaplikasikan pupuk pada saat turun hujan karena menyebabkan kandungan di dalamnya larut bersama dengan air.
• Hindari menyemprotkan pupuk pada saat panas sedang terik . disarankan untuk memilih waktu pagi atau sore hari.
• Pada saat penyemprotan, sebaiknya tujuan wilayah daun bagian bawah karena terdapat stomata.
• Buatlah konsentrasi pupuk sangat rendah atau mengikuti petunjuk yang terdapat di kemasan produk.
• Jika Anda menggunakan konsentrasi lebih rendah dari petunjuk penggunaan maka imbangi dengan tenggang waktu pengaplikasiannya.

2. Larikan atau Barisan (Ring Placement)

Metode ini dilakukan dengan cara menaburkan pupuk menggunakan sistem menaburkan di antara larikan larikan tanaman satu dengan lainnya. saat mengaplikasikan pupuk bisa dengan model melingkar atau atau dengan jarak tegak lurus. Pertimbangannya yaitu sebagai berikut:

• Penggunaannya seringkali untuk tanah tegalan ata darat.
• Jenis tanaman yang memiliki perkembangan akar sedikit.
• Media tanam memiliki tingkat kesuburan tanah yang rendah.
• Jarak antara tanaman yang Anda pupuk cuku berjauhan.
• Penggunaan pupuk terbilang cukup sedikit sehingga lebih hemat.

Setiap teknik pengaplikasian pupuk sendiri memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri. Oleh sebab itu sebelum menggunakannya ada baiknya untuk selalu melakukan pengecekan. Di samping itu pastikan memilih jenis pupuk paling sesuai dengan kondisi tanaman pada waktu tersebut.

3. Menyebar

Sistem ini umumnya digunakan  oleh para petani padi agar lebih efektif dan efisien. jenis pupuknya yakni berbentuk sesuai dengan tujuan penggunaan umumnya campuran antara bulatan kecil sampai sedang. Pengalikasian jenis ini seringkali ketika tanaman masih dalam keadaan baru tumbuh.

Sedangkan ketika sudah mulai terlihat padinya maka sebagian besar masyarakat menerapkan pupuk semprot. Tujuannya selain untuk menyuburkan juga melindungi tanaman dari hama pengganggu yang dari merusak. Selain padi teknik tersebut juga tidak jarang petani gunakan untuk kacang-kacangan.

4. Menempatkan pada Sebuah Lubang

Teknik ini sering masyarakat gunakan untuk tanaman dengan kebutuhan pupuk tinggi namun jarak antara satu tanaman dengan lainnya cukup berjauhan. Cara penerapannya yakni dengan membuat lubang kecil terlebih dahulu dengan kedalaman tertentu kemudian memasukkan pupuk ke dalamnya.

Tinggi lubang umumnya yaitu sekitar 10 cm, kemudian setelah itu ditutup penggunaan tanah galian sebelumnya. Namun jika menggunakan pupuk dalam bentuk cair maa bisa dengan cara mengalirkannya dengan jarak 5-10 cm dari pangkal batang.

Demikian penjelasan mengenai jenis pupuk mikro dapat menambah informasi terka agar nantinya tidak sampai melakukan kesalahan. Sebab meski terlihat simpel namun pengaruhnya cukup besar terhadap kelangsungan pertumbuhan nantinya apalagi untuk teman yang sensitif. Tertarik? Cek harga pupuk mikro sekarang juga!

Irfan Hilmi

Irfan Hilmi, S.T. adalah lulusan sarjana teknik di bidang Ilmu dan Teknologi Lingkungan dari Universitas Airlangga Surabaya. Ketertarikannya pada lingkungan dan pertanian, menjadikannya gemar berbagi informasi-informasi menarik seputar pertanian dan pupuk. Semoga langkah kecil ini bisa menjadi sarana untuk terus terhubung dengan pecinta pertanian di tanah air.