Tanaman dengan kualitas tinggi apabila melakukan perawatan dengan baik dan menggunakan pupuk yang sesuai. Banyak pilihan pupuk tergantung dari jenis tanaman dan bagaimana pertumbuhannya. Pengertian dan kandungan pupuk Cu EDTA di bawah ini sangat berguna bagi Anda pemilik kebun kelapa sawit.

Pupuk ini mengandung banyak manfaat yang dibutuhkan oleh tanaman. Dengan pemberian tertentu dan kapasitas tepat akan memaksimalkan pertumbuhan tanaman. Untuk mengetahui lebih lanjut, ada baiknya Anda mengenal lebih jauh akan pupuk Cu EDTA ini.

Pengertian Pupuk Cu EDTA

Jika Anda berkecimpung di bidang pertanian tentu telah mengenal pupuk Cu EDTA. Pengertian Pupuk ini biasanya pada kandungan 14% dan terkenal dengan nama Copper Chelate. Selain itu ada yang menyebutnya tembaga kelat dan berbentuk tepung.

Pada umumnya pupuk digunakan untuk tanaman kelapa sawit dalam membantu proses fisiologis sebagai katalisator. Banyaknya penggunaan tentunya tergantung dari kebutuhan dan harus tepat dan pas komposisinya.

Pada setiap pertumbuhan tanaman, salah satu unsur terpenting akan Cu menjadi sarana utama ketika pertumbuhan. Kekurangan unsur Cu pada tanaman akan mengakibatkan tanaman tidak tumbuh dengan maksimal dan hal lain yang membuat tanaman tidak subur.

Akibat Kekurangan Pupuk Cu EDTA dan Ciri-Cirinya

Tadi sudah disebutkan bahwa pupuk Cu EDTA biasanya digunakan untuk kelapa sawit. Melihat pertumbuhannya ada saja tanaman dengan kekurangan unsur tembaga ini. Akibat dari kekurangan pupuk Cu EDTA cirinya bisa dilihat seperti di bawah ini.

1. Biasanya kelapa sawit ditanam pada lahan berpasir. Bisa pula ditanam pada lahan gambut sehingga kekurangan unsur ini begitu kentara.
2. Kurangnya tembaga bisa disebabkan karena pemberian lebih tinggi dari jenis pupuk lain. Pada umumnya yang mengandung fosfat, magnesium, dan nitrogen.
3. Pada tanaman akan terlihat daun pendek-pendek dengan daun tidak hijau segar melainkan kuning. Semakin lama kuningnya makin banyak dan pada akhirnya tanaman mati.
4. Pada ujung kelapa sawit meskipun terlihat seperti terbakar, saat kurangnya Cu akan terlihat kurang rata.
5. Munculnya bercak warna kekuningan dan semakin banyak pada jaringan klorosis kelapa sawit.
6. Pada tengah anak daun kelapa sawit muncul warna kekuningan kadang bercak kuning. Warna tersebut membuat daun kelapa sawit terlihat hijau tapi pucat kurang sehat.
7. Pelepah kelapa sawit mulai terlihat hijau tidak sehat dan berubah warna jadi kuning sedikit coklat.

Kurang salah satu unsur pupuk akan berakibat tidak bagus untuk tanaman. Dengan demikian perlunya pupuk dengan komposisi yang pas sesuai kebutuhan. Pemberian pupuk yang tepat dan pas maka tanaman serta unsur hara tanah akan terjaga dengan baik.

Kandungan dan Manfaat Pupuk Cu EDTA

Pupuk Cu EDTA memiliki kegunaan yang sangat bagus untuk tanaman terutama kelapa sawit. Kandungan yang lengkap membantu dalam penyeimbangan unsur yang dibutuhkan tanaman. Ketersediaan unsur secara lengkap akan memaksimalkan produksi dari kelapa sawit.

Pengertian dan kandungan pupuk Cu EDTA memberikan gambaran lengkap akan manfaat pupuk ini. Secara umum, Cu EDTA memberi banyak manfaat untuk tanaman dalam pertumbuhannya. Beberapa di antaranya yang sangat dibutuhkan tanaman bisa dilihat sebagai berikut:

1. Pembentukan Klorofil

Sebagai zat kunci dalam pembentukan klorofil, Cu adalah unsur mikro terpenting dalam tumbuh kembang tanaman. Zat hijau daun dapat terbentuk dengan baik jika Cu EDTA ini terkondisikan dan terpenuhi dengan baik.

Untuk itu dibutuhkan unsur Cu EDTA yang telah diproses dengan kandungan lengkap. Bentuknya serbuk yang mudah larut dalam air dan pemberian dosis sesuai ketentuan. Dibutuhkan kontrol rutin dan berkala ketika menggunakan pupuk ini agar hasilnya optimal.

2. Sebagai Katalisator

Pupuk ini berguna sebagai katalisator ketika proses fisiologis tanaman terjadi. Pada tanaman kelapa sawit fisiologis tanaman berguna dalam tumbuh kembang mulai dari hal terkecil hingga perkembangannya.

Dalam banyak hal perkembangan tanaman akan lingkungan, juga maksimalnya pertumbuhan. Dengan katalisator yang baik, maka kelapa sawit akan mendapatkan hasil seperti harapan.

3. Pengikat Unsur Nitrogen

Pada pertumbuhannya, kelapa sawit membutuhkan pengikat unsur Nitrogen yaitu dengan Cu EDTA. Pengikat yang bagus ini akan memberikan pertumbuhan yang bagus untuk kelapa sawit. Unsur Nitrogen sangat penting dan harus Anda berikan dalam jumlah banyak karena termasuk unsur hara makro esensial.

Pengikat yang baik akan memaksimalkan kinerja Nitrogen dalam tumbuhnya kelapa sawit secara keseluruhan. Baik itu akar, batang hingga daun dan pertumbuhan vegetatif terjadi lebih cepat dari biasanya.

4. Penyusun Lignin

Lignin pada tanaman merupakan polimer kompleks dari unit phenilpropana tiga dimensi. Merupakan komponen utama penyusunan dari dinding sel kayu, lignin memiliki jumlah yang banyak. Tentunya setelah kadar selulosa dalam dinding sel tersebut.

Penyusun yang bagus pada lignin akan membuat tanaman lebih tegar karena berasosiasi dengan selulosa. Selain itu lignin dapat menjadi perekat dalam mengikat sel secara bersama-sama. Dengan pupuk Cu EDTA hal ini akan berfungsi secara maksimal.

   5. Pengaktif Enzim

Dalam pertumbuhan kelapa sawit enzim yang terbilang sangat penting adalah lactase, asam butirat fenolase, enzim sitokrom oksidase untuk reaksi fisiologis. Kelapa sawit dengan aktifnya enzim yang penting bagi tumbuhan tentu meningkatkan produktivitas tanaman.

Setiap tanaman memiliki porsi tersendiri untuk setiap pertumbuhannya. Baik itu pupuk, unsur hara pada tanahnya dan lingkungan yang melingkupi. Dengan pupuk yang tepat maka bisa mengoptimalkan pertumbuhan dan tumbuhan.

Namun, jika tidak, akan membuat pertumbuhan tanaman kurang optimal. Adanya pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman untuk meminimalisir mati tanaman tersebut. Untuk tanaman kelapa sawit, Cu EDTA memang sangat penting peranannya.

Dengan memahami pengertian dan kandungan pupuk Cu EDTA Anda akan mendapatkan banyak gambaran jelas akan kegunaannya. Berapapun kebutuhannya, tentu harus menyesuaikan dengan kebutuhan tanaman itu sendiri. Tidak boleh kurang atau berlebihan karena akan tidak baik untuk tanaman.

Irfan Hilmi

Irfan Hilmi, S.T. adalah lulusan sarjana teknik di bidang Ilmu dan Teknologi Lingkungan dari Universitas Airlangga Surabaya. Ketertarikannya pada lingkungan dan pertanian, menjadikannya gemar berbagi informasi-informasi menarik seputar pertanian dan pupuk. Semoga langkah kecil ini bisa menjadi sarana untuk terus terhubung dengan pecinta pertanian di tanah air.